Riau

Tingkatkan Kemandirian WBP, Rutan Rengat Sukses Budidaya Hidroponik 

INHU, RIAULINK.COM - Setelah terbilang sukses dalam pembinaan kemandirian ternak lele, ayam kampung, bebek petelur, pengembangan keterampilan karya seni rupa dan lukis, Rutan (Rumah Tahanan Negara) Kelas II B Rengat, Kanwil Kemenkum HAM Riau, kembali membangkitkan ide kreatif para penghuni Rutan.

Pembinaan kali ini berupa pemanfaatan lahan kosong dengan budidaya tanaman sayur hidroponik. "Sebelumnya lahan kosong yang terdapat di area belakang dan samping blok hunian tersebut, hanya digunakan untuk penanaman pakcoi dan sawi, dan saat ini kita tambah dengan tanaman hidroponik berupa selada." 

Demikian diungkapkan Kepala Rutan Rengat, Julius Barus, didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan, Nepri Mutasni dan KPR Rutan, Wan Rezwanda, kepada RiauLink.com usai melakukan panen perdana hidroponik, Sabtu (26/8/2023) di kantornya. 

"Pembinaan dan pengembangan kreatifitas WBP ini merupakan tanggung jawab kami sebagai orangtua mereka di Rutan Rengat ini, dengan harapan setelah bebas nanti, mereka telah memiliki bekal ilmu dan keahlian untuk menata kehidupan yang layak ditengah-tengah masyarakat," ujarnya. 

Dalam mengembangkan budaya hidroponik ini tentu tidak semudah yang dibayangkan, melalinkan harus mengetahui ilmu dasar terkait media tanam hidroponik tersebut. "Dengan demikian, setelah dilakukan uji coba dan pengembangan sejak satu tahun terakhir, ternyata membuahkan hasil maksimal," tutur Barus. 

Kedepan lanjut mantan Kalapas Pangururan Kabupaten Samosir itu, Rutan Rengat akan terus menggali potensi masing-masing personal warga binaan, sehingga tujuan dari pengayoman yang diamanahkan undang-undang kepada Rutan Rengat, dapat terwujud dan memberi manfaat terhadap pribadi warga binaan yang ada, tandasnya. 

Dalam pada itu, Kasubsi Pelayanan Tahanan Nepri Mutasni menambahkan, panen perdana sayur hidroponik tersebut telah dilakukan sejak semalam bersama 15 orang wbp yang tergabung dalam kelompok binaan hidroponik tersebut. 

"Untuk hasil panennya, kita pergunakan untuk kebutuhan sayur mayur warga binaan dan selebihnya dijual kepada warga sekitar dan pasar tradisional yang ada. Budidaya hidroponik ini telah kita terapkan sejak satu tahun terakhir," jelas Nepri. 

Untuk diketahui, sayuran hidroponik ini memiliki karakteristik khusus dan memiliki nilai gizi yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan sayuran pada umumnya. 

"Artinya apa, selain manfaatnya yang baik untuk gizi, budidaya hidroponik ini juga mampu menjadi sumber penghasilan, singkat Nepri. (*)